Senin, 20 Desember 2010

ARTIKEL FISIKA 10


BUNYI

A. Pengertian Bunyi
Bunyi adalah termasuk gelombang. Bunyi merambat kesagala arah, melalui udara. Berdasarkan arah getarnya, gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Karena dalam perambatannya gelombang bunyi membentuk pola rapatan dan renggangan, gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal.

1. Bunyi Merambat Melalui Zat Antara
Tahukah kamu bahwa Bulan merupakan daerah hampa udara? Mengapa demikian? Oleh karena di sana tidak ada atmosfer, apakah di Bulan bunyi dapat didengar? Untuk menjawabnya, marilah kamu perhatikan hasil percobaan yang telah dilakukan berikut. Di dalam wadah terdapat bel listrik yang dapat dikendalikan dari luar. Pada awal percobaan, wadah berisi udara. Percobaan dilakukan dengan cara membunyikan bel listrik terus menerus disertai dengan penyedotan udara dari wadah tersebut keluar sehingga udara dalam wadah sedikit demi sedikit menjadi hampa. Hasil percobaan menunjukkan bahwa bunyi bel semakin lama semakin lemah seiring dengan semakin sedikitnya udara di dalam wadah. Pada akhirnya, bunyi bel listrik tidak dapat terdengar ketika udara dalam wadah sudah terpompa seluruhnya atau di dalam wadah sudah menjadi hampa udara. Apakah yang dapat kamu simpulkan dari hasil percobaan tersebut? Kegiatan tersebut membuktikan bahwa gelombang bunyi hanya dapat merambat jika ada udara. Selain dapat merambat dalam udara (zat gas), gelombang bunyi juga dapat merambat melalui zat padat dan zat cair. Jadi, dapat disimpulkan bahwa gelombang bunyi merambat melalui zat antara atau medium.
2. Cepat Rambat Bunyi
Jika kamu memukul batu di dalam air, kamu akan mendengar suara pukulan tersebut. Demikian juga, ikan yang berenang di dalam kolam yang jernih, kamu tentu akan beranggapan ikan-ikan tersebut tidak bersuara. Akan tetapi, jika kamu menyelam ke dalam air, kamu akan mendengar suara kibasan ekor dan sirip ikan tersebut. Hal ini membuktikan bahwa bunyi dapat merambat di dalam zat cair. Dengan bantuan alat seismograf, para ahli gempa dapat mendeteksi getaran gempa bumi. Getaran lebih kuat jika jaraknya lebih dekat pada sumber getar. Dari contoh-contoh tersebut, kamu dapat menyimpulkan bahwa bunyi yang terdengar bergantung pada jarak antara sumber bunyi dan pendengar. Jarak yang ditempuh bunyi tiap satuan waktu disebut cepat rambat bunyi (v).

Pernahkah kamu mendengarkan bunyi rel kereta api pada saat kereta api mau lewat? Jika pernah, kalian harus berhati-hati. Ketika kereta api akan tiba, terdengar suara gemuruh dari kereta, walaupun keretanya belum terlihat. Suara kereta yang belum kelihatan juga dapat kamu dengar melalui rel kereta api. Hal ini membuktikan bahwa cepat rambat bunyi di udara berbeda dengan cepat rambat bunyi pada rel kereta api (zat padat). Manakah yang lebih cepat? Bunyi yang merambat melalui rel kereta api (yang merupakan zat padat) lebih cepat dibandingkan dengan bunyi yang merambat melalui udara. Mengapa demikian? Suatu eksperimen yang telah dilakukan oleh para ahli membuktikan bahwa sebuah bunyi nyaring membutuhkan waktu lima sekon untuk sampai ke telinga kamu melalui udara. Jika bunyi tersebut merambat melalui air, ternyata lebih cepat dan hanya membutuhkan waktu empat sekon. Jika bunyi tersebut melalui besi, ternyata hanya membutuhkan tiga sekon, atau satu sekon lebih cepat daripada dalam zat cair. Hal ini membuktikan bahwa di dalam medium yang berbeda, cepat rambat bunyi akan berbeda pula.
3. Frekuensi Gelombang Bunyi
Kamu pasti pernah terganggu oleh suara nyamuk. Pada saat akan tidur, suara itu kadang-kadang nyaring di dekat telingamu. Pada bagian tubuh nyamuk yang manakah yang menjadi sumber bunyi? Sayap nyamuk bergetar sangat cepat sehingga menimbulkan bunyi. Sayap nyamuk dapat bergetar kurang lebih 1.000 kali setiap sekon sehingga menghasilkan suara yang unik. Jadi, setiap sekon terjadi 1.000 kali gelombang bunyi merambat di udara. Banyaknya gelombang bunyi setiap sekon disebut frekuensi.


dapat mendengar bunyi pada seluruh rentang frekuensi, tentunya hidupmu akan merasa terganggu dan tidak nyaman. Mengapa demikian? Jika kamu dapat mendengar semua rentang frekuensi, kamu tidak akan pernah beristirahat dengan tenang karena getaran-getaran rendah dari binatang tertentu atau getaran-getaran tinggi sekalipun akan terdengar. Berdasarkan hasil penelitian, pendengaran telinga manusia normal berada pada frekuensi 20 Hz sampai 20.000 Hz. Daerah ini disebut daerah audiosonik. Frekuensi di bawah 20 Hz disebut daerah infrasonik, sedangkan daerah di atas frekuensi 20.000 Hz disebut daerah ultrasonik.
Daerah infrasonik tidak dapat didengar oleh manusia, tetapi hanya binatang-binatang tertentu saja yang dapat mendengarnya. Binatang yang dapat mendengar suara infrasonik adalah anjing, sedangkan binatang yang dapat mendengar suara ultrasonik, antara lain lumba-lumba, burung robin, anjing, kucing, dan kelelawar. Manusia hanya mampu memancarkan gelombang bunyi dalam daerah yang sempit, yaitu sekitar 85 Hz sampai 1.100 Hz. Beberapa binatang tertentu dapat memancarkan gelombang bunyi dengan frekuensi yang tinggi (ultrasonik), di antaranya ikan lumba-lumba, kelelawar, dan jangkrik. Anjing memiliki pendengaran yang sangat peka terhadap frekuensi bunyi. Dia dapat mendengar bunyi dari daerah infrasonik sampai daerah ultrasonik. Inilah yang menyebabkan anjing sering dimanfaatkan manusia sebagai penjaga.

BY MUNAWARAH XI IPA 1
SUMBER :
http://www.scribd.com/doc/13242711/Materi-Smp-Kelas-8-Bab-Vi-Bunyi

ARTIKEL FISIKA 9


GERAK PARABOLA
disebut juga
GERAK PELURU

Ø  PENGERTIAN GERAK PELURU
Gerak peluru merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya diberi kecepatan awal lalu menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi oleh gravitasi.
Karena gerak peluru termasuk dalam pokok bahasan kinematika (ilmu fisika yang membahas tentang gerak benda tanpa mempersoalkan penyebabnya), maka pada pembahasan ini, Gaya sebagai penyebab gerakan benda diabaikan, demikian juga gaya gesekan udara yang menghambat gerak benda. Kita hanya meninjau gerakan benda tersebut setelah diberikan kecepatan awal dan bergerak dalam lintasan melengkung di mana hanya terdapat pengaruh gravitasi.
Mengapa dikatakan gerak peluru ? kata peluru yang dimaksudkan di sini hanya istilah, bukan peluru pistol, senapan atau senjata lainnya. Dinamakan gerak peluru karena mungkin jenis gerakan ini mirip gerakan peluru yang ditembakkan.

Ø FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BENDA MELAKUKAN GERAK PELURU
Benda-benda yang melakukan gerakan peluru dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sbb :
1.  benda tersebut bergerak karena ada gaya yang diberikan. Mengenai Gaya, selengkapnya kita pelajari pada pokok bahasan Dinamika (Dinamika adalah ilmu fisika yang menjelaskan gaya sebagai penyebab gerakan benda dan membahas mengapa benda bergerak demikian). Pada kesempatan ini, kita belum menjelaskan bagaimana proses benda-benda tersebut dilemparkan, ditendang dan sebagainya. Kita hanya memandang gerakan benda tersebut setelah dilemparkan dan bergerak bebas di udara hanya dengan pengaruh gravitasi.
2. Seperti pada Gerak Jatuh Bebas, benda-benda yang melakukan gerak peluru dipengaruhi oleh gravitasi, yang berarah ke bawah (pusat bumi) dengan besar g = 9,8 m/s2.
3. Hambatan atau gesekan udara. Setelah benda tersebut ditendang, dilempar, ditembakkan atau dengan kata lain benda tersebut diberikan kecepatan awal hingga bergerak, maka selanjutnya gerakannya bergantung pada gravitasi dan gesekan alias hambatan udara. Karena kita menggunakan model ideal, maka dalam menganalisis gerak peluru, gesekan udara diabaikan.

Ø JENIS-JENIS GERAK PELURU
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa jenis gerak parabola.
1. Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dengan sudut teta terhadap garis horisontal, sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak gerakan benda yang berbentuk demikian. Beberapa di antaranya adalah gerakan bola yang ditendang oleh pemain sepak bola, gerakan bola basket yang dilemparkan ke ke dalam keranjang, gerakan bola tenis, gerakan bola volly, gerakan lompat jauh dan gerakan peluru atau rudal yang ditembakan dari permukaan bumi.
2. Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal pada ketinggian tertentu dengan arah sejajar horisontal, sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Beberapa contoh gerakan jenis ini yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, meliputi gerakan bom yang dijatuhkan dari pesawat atau benda yang dilemparkan ke bawah dari ketinggian tertentu.
3. Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari ketinggian tertentu dengan sudut teta terhadap garis horisontal.

By MUNAWARAH XI IPA 1 SMAGAM
SUMBER :
http://www.gurumuda.com/gerak-parabola 

Artikel Fisika 8. Besaran dan Satuan


Besaran dan Satuan
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur yang memiliki nilai dan satuan. Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka melalui hasil pengukuran. Oleh karena satu besaran berbeda dengan besaran lainnya, maka ditetapkan satuan untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan bahwa setiap besaran diukur dengan cara berbeda.
Macam-macam Besaran
Adapun jenis-jenis dari besaran, yaitu :
Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain.
Satuan SI untuk Besaran Pokok
No
Besaran Pokok
Satuan SI
Singkatan
1.
Panjang
Meter
m
2.
Massa
Kilogram
Kg
3.
Waktu
Sekon
s
4.
Suhu
Kelvin
K
5.
Jumlah Zat
Mol
Mol
6.
Kuat Arus listrik
Ampere
A
7.
Intensitas Cahaya
kandela
cd

Besaran Pokok digunakan sebagai dasar untuk mendefinisikan besaran lain (besaran turunan). Sifat besaran pokok bebes terhadap besaran pokok lain, atau besaran pokok yang satu tidak bergantung pada besaran pokok yang lain, baik dimensi maupun besarannya.

 besaran pokok, terhadap dua besaran tambahan. Besaran tambahan tidak berdimensi.
No
Besaran tambahan
Satuan (SI)
Lambang Satuan
1.
Sudut bidang datar
radian
rad
2.
Sudut ruang
steradian
sr

Definisi Satuan SI untuk Besaran Pokok
1.    Panjang
Satuan meter. Satu meter standar adalah jarak yang ditempuh oleh cahayadalam ruangan vakum dalam selang waktu 1/299.792.458 s.
2.    Massa
Satuan kilogram. Satu kilogram standar adalah massa silinder logam yang terbuat dari platina-iridium, yang aslinya disimpan di sevres, Paris ( di Kantor Biro Pengukuran Internasional ).
3.    Waktu
Satuan Sekon, Satu sekon standar adalah waktu yang digunakan oleh atom cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.
4.    Suhu
Satuan Kelvin, Satu kelvin standar adalah 1/273,16 kali suhu termodinamika titik tripel air.
5.    Jumlah Zat
Satuan mol, satu mol standar adalah jumlah zat yang mengandung unsur elementer zat tersebut dalam jumlah sebanyak jumlah atom karbon dalam 0,012 Kg karbon-12.
6.    Kuat Arus
Satuan ampere, satu ampere standar adalah kuat arus tetap yang dipertahankan mengalir dalam masing-masing dari dua penghantar lurus sejajar dengan panjang tak ingga dan penampang lintang lingkaran yang dapat. Diabaikan, dengan jarak pemisah 1 meter dalam ruang hampa akan menghasilkan gaya interaksi antara kedua penghantar sebesar dua kali sepuluh pangkat min tujuh newton setiap meter penghantar.
7.    Intensitas Cahaya
Satuan kandela, satu kandela adalah intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540 kali 10 pangkat 12 hertz dengan intensitas sebesar 1/683 watt per steradian dalam arah tersebut.
Besaran Turunan
Besaran Turunan adalah besaran yang diperoleh dari besaran pokok dengan jalan menurunkannya, yaitu dengan mengalih atau membagi besaran satu dengan besaran yang lain. Contohnya  adalah besaran untuk kecepatan diperoleh dengan cara membagi besaran panjang dengan besaran waktu. Contoh lain besaran turunan adalah luas, volume, percepatan, gaya, massa jenis, tekanan, usaha, dan daya.

No
Besaran Turunan
Satuan (SI)
Lambang Besaran
1.
Luas
M2
A
2.
Kecepatan
m/s
v
3.
Percepan
m/s2
A
4.
Berat
Kg m/s2 (newton)
W
5.
Volume
M3
V
6.
Gaya
Kg m/s2(newton)
F
7.
Usaha
Kg m2/s2 (joule)
W
8.
Daya
Kg m2/s3 (watt)
P
9.
Massa Jenis
Kg/m3
p

          Sebelum diseragamkan atau diatur secara internasional, sudah banyak sekali satuan-satuan yang digunakan orang. Satuan-satuan itu misalnya : elo, langkah, jengkel,beruk ( tempurung kelapa 0 dan tombak. Satuan tersebut hanya berlaku di suatu daerah. Satuan tersebut tidak dapat menghasilkan satuan yang sama.
          Akhirnya para ahli sepakat merumuskan suatu sistem satuan standar yang dapat dipergunakan secara internasional. Dengan demikian, siapa pun akan dapat menggunakan dengan mudah, hasilnya, dan seragam.


          Para ahli kemudian menetapkan suatu persyaratan untuk satuan standar, yaitu sebagai berikut :
a.     Nilai satuannya harus sama
b.    Mudah didapatkan kembali ( mudah ditiru oleh siapa pun )
c.     Dapat diterima secara internasional


By : munawarah XI IPA 1
Sumber :
Fendi dan Purwoko.2006.Fisika SMA kelas x.Surakarta:yudistira.
Purwanti,endang.2009.Fisika SMA/MA kelas X semester 1.Klaten:Intan Pariwara.
id.wikipedia.org/wiki/Besaran

Minggu, 19 Desember 2010

Artikel Fisika 7. Gelombang

Pengertian Gelombang
Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit (gelombang tranversal) atau menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu renggangan (gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik.

JENIS-JENIS GELOMBANG
Secara umum hanya terdapat dua jenis gelombang saja, yakni gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Pembagian jenis gelombang ini didasarkan pada medium perambatan gelombang.

Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik merupakan gelombang yang membutuhkan medium untuk berpindah tempat. Gelombang laut, gelombang tali atau gelombang bunyi termasuk dalam gelombang mekanik. Kita dapat menyaksikan gulungan gelombang laut karena gelombang menggunakan laut sebagai perantara. Kita bisa mendengarkan musik karena gelombang bunyi merambat melalui udara hingga sampai ke telinga kita. Tanpa udara kita tidak akan mendengarkan bunyi. Dalam hal ini udara berperan sebagai medium perambatan bagi gelombang bunyi.

Gelombang Transversal
Suatu gelombang dapat dikelompokkan menjadi gelombang trasnversal jika partikel-partikel mediumnya bergetar ke atas dan ke bawah dalam arah tegak lurus terhadap gerak gelombang. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali. Ketika kita menggerakan tali naik turun, tampak bahwa tali bergerak naik turun dalam arah tegak lurus dengan arah gerak gelombang. Bentuk gelombang transversal tampak seperti gambar di bawah.
Berdasarkan gambar di atas, tampak bahwa gelombang merambat ke kanan pada bidang horisontal, sedangkan arah getaran naik-turun pada bidang vertikal. Garis putus-putus yang digambarkan di tengah sepanjang arah rambat gelombang menyatakan posisi setimbang medium (misalnya tali atau air). Titik tertinggi gelombang disebut puncak sedangkan titik terendah disebut lembah. Amplitudo adalah ketinggian maksimum puncak atau kedalaman maksimum lembah, diukur dari posisi setimbang. Jarak dari dua titik yang sama dan berurutan pada gelombang disebut panjang gelombang (disebut lambda – huruf yunani). Panjang gelombang juga bisa juga dianggap sebagai jarak dari puncak ke puncak atau jarak dari lembah ke lembah.

Gelombang Longitudinal
Selain gelombang transversal, terdapat juga gelombang longitudinal. Jika pada gelombang transversal arah getaran medium tegak lurus arah rambatan, maka pada gelombang longitudinal, arah getaran medium sejajar dengan arah rambat gelombang. Jika dirimu bingung dengan penjelasan ini, bayangkanlah getaran sebuah pegas. Perhatikan gambar di bawah…
Pada gambar di atas tampak bahwa arah getaran sejajar dengan arah rambatan gelombang. Serangkaian rapatan dan regangan merambat sepanjang pegas. Rapatan merupakan daerah di mana kumparan pegas saling mendekat, sedangkan regangan merupakan daerah di mana kumparan pegas saling menjahui. Jika gelombang tranversal memiliki pola berupa puncak dan lembah, maka gelombang longitudinal terdiri dari pola rapatan dan regangan. Panjang gelombang adalah jarak antara rapatan yang berurutan atau regangan yang berurutan. Yang dimaksudkan di sini adalah jarak dari dua titik yang sama dan berurutan pada rapatan atau regangan (lihat contoh pada gambar di atas).
Salah satu contoh gelombang logitudinal adalah gelombang suara di udara. Udara sebagai medium perambatan gelombang suara, merapat dan meregang sepanjang arah rambat gelombang udara. Berbeda dengan gelombang air atau gelombang tali, gelombang bunyi tidak bisa kita lihat menggunakan mata. Dirimu suka denger musik khan ? nah, coba sentuh loudspeaker ketika dirimu sedang memutar lagu. Semakin besar volume lagu yang diputar, semakin keras loudspeaker bergetar. Kalau diperhatikan secara seksama, loudspeaker tersebut bergetar maju mundur. Dalam hal ini loudspeaker berfungsi sebagai sumber gelombang bunyi dan memancarkan gelombang bunyi (gelombang longitudinal) melalui medium udara. Mengenai gelombang bunyi selengkapnya akan dipelajari pada pokok bahasan tersendiri.
Pada pembahasan di atas, sudah gurumuda jelaskan bahwa gelombang tali merupakan contoh gelombang transversal, sedangkan contoh gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi. Lalu bagaimana dengan gelombang air ? gelombang air bukan sepenuhnya gelombang transversal atau gelombang longitudinal. Gelombang air merupakan gabungan antara gelombang transversal  dan gelombang longitudinal.
Dari penjelasan panjang lebar dan bertele-tele sebelumnya ;) , kita bisa menyimpulkan beberapa hal penting berkaitan dengan gelombang mekanik :
Pertama, gelombang merupakan getaran yang merambat dengan laju tertentu melalui medium tertentu. Medium yang dimaksudkan di sini bisa berupa tali, air, pegas, tanah dan sebagainya. Laju getaran yang merambat dikenal dengan julukan laju perambatan alias laju gelombang (v). Laju gelombang ditentukan oleh sifat-sifat medium yang dilalui oleh gelombang. Btw, jangan kacaukan laju gelombang dengan laju medium yang dilalui oleh gelombang.
Kedua, medium yang dilalui oleh gelombang hanya bergerak bolak balik pada posisi setimbangnya, medium tidak merambat seperti gelombang.
Ketiga, gelombang bisa terjadi jika suatu medium bergetar atau berosilasi. Suatu medium bisa bergetar atau berosilasi jika dilakukan usaha alias kerja pada medium tersebut. Dalam hal ini, ketika usaha atau kerja dilakukan pada suatu medium maka energi dipindahkan pada medium tersebut. Nah, ketika getaran merambat (getaran yang merambat disebut gelombang), energi dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain melalui medium tersebut. Gelombang tidak memindahkan materi atau medium yang dilaluinya, gelombang hanya memindahkan energi… perhatikan bahwa pembahasan kita sebelumnya berkaitan dengan gelombang mekanik. Karenanya jika disebutkan gelombang maka yang saya maksudkan adalah gelombang mekanik.

Kedua, medium yang dilalui oleh gelombang hanya bergerak bolak balik pada posisi setimbangnya, medium tidak merambat seperti gelombang.
Ketiga, gelombang bisa terjadi jika suatu medium bergetar atau berosilasi. Suatu medium bisa bergetar atau berosilasi jika dilakukan usaha alias kerja pada medium tersebut. Dalam hal ini, ketika usaha atau kerja dilakukan pada suatu medium maka energi dipindahkan pada medium tersebut. Nah, ketika getaran merambat (getaran yang merambat disebut gelombang), energi dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain melalui medium tersebut. Gelombang tidak memindahkan materi atau medium yang dilaluinya, gelombang hanya memindahkan energi… perhatikan bahwa pembahasan kita sebelumnya berkaitan dengan gelombang mekanik. Karenanya jika disebutkan gelombang maka yang saya maksudkan adalah gelombang mekanik.


Laju Gelombang

Laju gelombang transversal pada tali
Untuk menurunkan hubungan matematis antara laju gelombang dengan gaya tegangan tali dan massa per satuan panjang tali, kita tinjau sebuah pulsa yang merambat sepanjang tali. Tataplah gambar kusam di bawah dengan penuh kelembutan…
laju gelombang - 1
Gambar ini menunjukkan sebuah pulsa yang sedang merambat sepanjang tali. Pulsa dalam gambar tampaknya sedang dalam keadaan diam tapi maksud dari gambar di atas adalah pulsa sedang merambat dari kiri ke kanan dengan laju v. Karena pulsa sedang merambat ke kanan dengan laju v maka untuk memudahkan analisis, andaikan saja kita juga sedang bergerak ke kanan dengan laju v. Istilah kerennya kita mengamati pulsa dari sebuah kerangka acuan yang sedang bergerak ke kanan dengan laju v. Karena kita juga sedang bergerak ke kanan dengan laju v (lajunya sama dengan laju pulsa) maka pulsa dengan sendirinya diam relatif terhadap kita… pahami perlahan-lahan sambil direnungkan  bingun ?
Contohnya gini… misalnya dirimu dan temanmu sedang bersepeda di jalan. Temanmu punya sepeda sendiri, dirimu juga punya sepeda sendiri… temanmu bersepeda di jalur kiri, dirimu bersepeda di jalur kanan. Arah gerakan sepeda dan laju sepedamu dan sepeda temanmu sama. Karena laju sepedamu dan laju sepeda temanmu sama maka temanmu akan tampak diam relatif terhadap dirimu, demikian juga sebaliknya dirimu akan tampak diam relatif terhadap temanmu, walaupun sepeda sedang bergerak. Sampai sini paham tidak ? Nah, pulsa yang sedang merambat dalam gambar di atas ibarat temanmu, sedangkan kita yang mengamati pulsa ibarat dirimu. Jadi kita sebagai pengamat dan pulsa sama-sama bergerak sehingga pulsa akan tampak diam relatif terhadap kita. Ini hanya bertujuan untuk mempermudah analisa kita saja, jadi biar pulsa bisa ditinjau ketika sedang diam. Masih bingun ? huft…
Karena pulsa sedang diam relatif terhadap kita maka analisa kita menjadi lebih mudah. Nah, gambar kusam di bawah merupakan perbesaran dari gambar pulsa di atas. Kita bisa mengandaikan pulsa seperti sepersekian lingkaran kecil yang memiliki jari-jari R, memiliki panjang delta S, serta percepatan sentripetal alias percepatan radial ar = v2/r.
laju gelombang - 2
Pada kedua ujung tali bekerja gaya tegangan tali (FT). Jika masing-masing gaya tegangan tali diuraikan ke dalam komponen horisontal dan vertikal maka komponen horisontal dari masing-masing gaya tegangan tali (FT) akan saling melenyapkan. Komponen horisontal FT atau komponen FT yang sejajar dengan sumbu x saling melenyapkan karena besarnya sama tetapi arahnya berlawanan (untuk memperjelas perhatikan gambar di bawah). Pahami perlahan-lahan.. kalo bingun pelajari dulu materi vektor (menguraikan vektor ke dalam komponen horisontal dan vertikal). Sebaliknya komponen vertikal dari gaya tegangan tali tidak saling melenyapkan. Komponen vertikal dari kedua gaya tegangan tali berarah ke pusat lingkaran dan berperan sebagai gaya sentripetal (Gaya sentripetal tuh gaya total yang arahnya menuju pusat lingkaran. Untuk kasus ini, gaya sentripetal = jumlah komponen vertikal dari kedua gaya tegangan tali).
Untuk membantu menentukan besar gaya sentripetal, tataplah gambar di bawah dengan penuh kelembutan.
Besar salah satu komponen vertikal dari gaya tegangan tali di atas :
Perhatikan bahwa terdapat dua komponen vertikal gaya tegangan tali. Dengan demikian besar gaya sentripetal :
Gambar di atas diperbesar sehingga tampak sudut yang dibentuk juga cukup besar; gambar pulsa yang sesungguhnya lebih kecil (perhatikan gambar pulsa yang merambat sepanjang tali di atas). Nah, karena ukuran pulsa kecil maka dengan sendirinya sudut yang dibentuk juga kecil. Karena sudut yang dibentuk kecil maka kita bisa menggunakan pendekatan sin ½ teta = ½ teta. Persamaan besar gaya sentripetal sebelumnya bisa ditulis lagi menjadi seperti ini :
Selain dipengaruhi oleh gaya tegangan tali, laju gelombang juga dipengaruhi oleh massa per satuan panjang tali. Secara matematis, massa per satuan panjang tali ditulis seperti ini :
laju gelombang-d
Persamaan di atas kita obok2 menjadi seperti ini :
laju gelombang-e
Sekarang kita terapkan Hukum II Newton untuk gerak melingkar :
Ini adalah persamaan laju gelombang transversal pada tali.
Perlu diketahui persamaan ini diturunkan dengan menganggap besar sudut (teta) kecil…  persamaan ini berlaku jika tinggi pulsa lebih kecil daripada panjangnya… Jika amplitudo pulsa atau tinggi pulsa lebih besar daripada panjang tali maka pendekatan sin ½ teta = ½ teta tidak berlaku (Pendekatan ini hanya berlaku untuk sudut yang kecil). Karena pendekatan ini tidak berlaku maka dengan sendirinya persamaan laju gelombang di atas juga tidak berlaku.

Laju gelombang longitudinal pada fluida
Untuk membantu menurunkan persamaan laju gelombang longitudinal pada fluida, kita tinjau fluida dalam suatu tabung, sebagaimana tampak pada gambar di bawah.
Di dalam tabung terdapat fluida yang memiliki massa jenis  dan tekanan P. Pada sisi sebelah kiri tabung terdapat piston yang mempunyai luas penampang A (piston berwarna biru).
Apabila piston didorong ke kanan secara tiba-tiba selama selang waktu yang sangat singkat (delta t), maka piston akan mendorong fluida ke kanan. Adanya gaya dorong (F) yang diberikan oleh piston menyebabkan tekanan (P) fluida di sebelah kiri tabung bertambah sebesar delta P. Btw, dirimu jangan pake bingun mengapa tekanan fluida naik. Ingat saja persamaan tekanan : P = F/A.
Ketika mendorong fluida, piston bertumbukan dengan molekul-molekul fluida di sebelah kiri tabung, molekul-molekul fluida pun ikut2an menumbuk temannya di sebelah kanan dan seterusnya sehingga muncul gangguan dalam bentuk pulsa gelombang yang menjalar ke kanan sepanjang tabung.
Kita bisa membuat penyederhanaan dengan mengganggap piston bergerak ke kanan dengan laju konstan (v’ konstan) selama selang waktu delta t. Gerakan piston berperan untuk memberikan laju v’ pada seluruh bagian fluida dari ujung piston sampai muka pulsa, karenanya laju fluida dianggap sama dengan laju piston. Jadi selama selang waktu delta t, piston bergerak sejauh s1 = (v’)(delta t), sebaliknya pulsa gelombang longitudinal bergerak sejauh s2 = (v)(delta t).
Persamaan laju pulsa gelombang longitudinal pada fluida bisa diturunkan dengan meninjau hubungan antara perubahan momentum fluida dan impuls yang bekerja pada fluida. Masih ingat impuls dan momentum ? kalo dah lupa, sebaiknya segera meluncur ke TKP Secara matematis, hubungan antara impuls dan perubahan momentum ditulis seperti ini :
Impuls = gaya yang bekerja selama selang waktu yang sangat singkat. Impuls bekerja pada fluida akibat adanya perubahan tekanan fluida selama selang waktu delta t. Secara matematis ditulis seperti ini :
Pada mulanya fluida diam. Setelah piston bergerak ke kanan dengan laju konstan v’, fluida yang pada mulanya diam mulai bergerak ke kanan dengan laju konstan v’. Karena laju fluida berubah maka momentum fluida tentu saja berubah. Perubahan momentum fluida, secara matematis ditulis seperti ini :
m adalah massa fluida yang bergerak, sedangkan v’ adalah laju fluida yang bergerak…
Kita masukan persamaan ini ke dalam persamaan a :
Sekarang kita gabungkan persamaan Impuls (persamaan 1) dan persamaan perubahan momentum (persamaan 2) :
Perubahan tekanan fluida terjadi akibat adanya penurunan volume fluida. Jadi kita bisa mengaitkan perubahan tekanan fluida dengan modulus limbak alias bulk modulus (B) duh, istilah apalagi ini..Modulus limbak tuh sejenis bunga bangkai piss… modulus limbak tuh perbandingan tekanan terhadap fraksi penurunan volume. Secara metamatis ditulis seperti ini :
Kita gabung persamaan 4 dengan persamaan 3 :
Persamaan ini yang bikin sebel… Ini adalah persamaan laju pulsa gelombang longitudinal ketika bergentayangan dari suatu tempat ke tempat lain melalui fluida.

Sumber :
www.docstoc.com/.../GELOMBANG-ELEKTROMAGNETIK-(GEM)

www.gurumuda.com/pengertian-dan-jenis-jenis-
 www.slideshare.net/.../gelombang-elektromagnetik gelombang